Kriwikan Dadi Grojogan
Kamis, 24 Desember 2009
Posted by apurie in renungan
Kriwikan dadi grojogan, adalah sebuah peribahasa Jawa yang mengandung arti sebuah masalah sepele yang kemudian menjadi masalah besar. Dalam kehidupan sekarang ini peribahasa tersebut sepertinya sangat tepat ditujukan kepada kasus yang berhubungan dengan Prita. Bukan mengenai kasus hukum dengan Rumah Sakit Omni Internasional, melainkan berhubungan dengan gerakan solidaritas Koin Keadilan sehubungan dengan tuntutan Rp. 204 juta kepada Prita.
People power kembali berbicara, koin-koin yang terkumpul bukan hanya menyentuh angka tuntutan, tapi lebih besar hingga mencapai lebih dari Rp. 650 juta. Angka itu berasal dari koin-koin Rupiah yang mungkin dalam keseharian kita terlupakan, terabaikan dan mungkin terpinggirkan. Di antara koin-koin tersebut terdapat koin uang rupiah edisi lama, koin mata uang asing hingga koin permainan dari Timezone, Fun World, Cineplex21 dan lainnya. Apakah koin mesin permainan ini sebagai simbol bahwa hukum bisa dipermainkan?
Berapa keping uang yang terkumpul? Bila diasumsikan menggunakan pecahan Rp. 500, maka akan terkumpul 200.000 keping uang per Rp. 100 juta. Bagaimana bila koin dengan pecahan Rp. 100, Rp. 50, Rp. 25? Silakan hitung sendiri untuk jumlah yang melebihi angka setengah miliar itu. Kriwikan dadi grojogan, dari kepingan koin terkumpul uang denan jumlah yang fantastis.
(Saya jadi teringat dengan kasus Luna Maya vs Infotainment, seandainya Luna bisa meredam emosi, setidaknya menggunakan pilihan kata-kata yang lebih halus dalam Twitternya, tentu masalahnya tak seheboh ini menjadi grojogan)

Berbagi Kasih
Rabu, 09 Desember 2009
Posted by apurie in berbagi
Aksi solidaritas terhadap kasus Prita semakin deras setelah diluncurkannya program Koin Untuk Keadilan. Ide ini bisa dibilang cukup unik mengingat uang koin seolah terpinggirkan sebagai bentuk sumbangan. Namun siapa sangka aksi solidaritas dan berbagi kasih berawal dari koin.
Peribahasa sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit menjadi pendukung aksi solidaritas koin keadilan untuk Prita. Untuk mencapai jumlah Rp. 240 juta diperlukan setidaknya 408.000 keping uang koin pecahan Rp.500, jumlah itu dipastikan bertambah bila termasuk di dalamnya koin pecahan yang lebih kecil. Aksi solidaritas ini tak terbatas oleh koin Rupiah, karena lembaran uang Rupiah pun dapat diterima sebagai bentuk aksi solidaritas.
/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/
Terima kasih untuk juragan emo untuk award kasih ini, sepertinya sudah beberapa kali mengirimkan award dan baru kali ini terpajang di blog. Arigato..

Seberapa Pantas?
Rabu, 02 Desember 2009
Posted by apurie in sport
Di blog sebelah saya pernah menyinggung soal prinsip sebuah keberuntungan, prinsip tersebutlah yang saya percaya hingga kini setidaknya formula yang termanjur yang pernah saya alami. Formula khusus untuk menjemput keberuntungan. Pertanyaan besar ketika kita mengharapkan sesuatu, pingin punya mobil, pingin pingin jadi PNS, pingin naik Haji, pingin jadi blogger terkenal, pingin blognya rame pengunjung, PANTASKAH KITA?
Pantaskah kita punya mobil sedangkan rumah saja masih ngontrak?
Pantaskah punya Blackberry bila ternyata masih gaptek?
Pantaskah jadi PNS bila belum bisa disiplin dan loyal?
Pantaskah dapat rejeki banyak sedangkan sedekah saja masih berat hati?
Pantaskah menyandah gelar Haji bila sikapnya belum mencerminkan seorang Haji?
Pantaskah punya blog ramai pengunjung bila malas blogwalking dan update artikel?
Sebelum mengharapkan sesuatu alangkah bijak bila memantaskan diri terlebih dahulu, bertanya kepada diri sendiri, seberapa pantas?
Saat ini Lionel Messi memang pantas menjadi peraih Ballon d’Or sebagai pemain terbaik Eropa setelah tahun kemarin berada di posisi kedua di bawah Cristiano Ronaldo. Bahkan periode kali ini Lionel Messi jauh mengungguli perolehan poin Cristiano Ronaldo.
Lionel Messi memang lebih pantas daripada Cristiano Ronaldo mengingat kontribusi Lionel Messi terhadap Barcelona dalam meraih beberapa piala di Liga Spanyol, Liga Champion dan Piala Liga. Berbeda dengan Ronaldo yang masih ‘anak baru’ dan beradaptasi di Real Madrid, apalagi baru sembuh dari cedera.

Minggu Ketiga November
Minggu, 22 November 2009
Posted by apurie in PayPal Exchage Rate
Gambar ini adalah hasil pemantauan nilai tukar Rupih terhadap Dollar Amerika berdasarkan perbandingan kurs beli BCA dan PayPal. Secara keseluruhan selama seminggu di minggu ketiga bulan November ini tak ada perubahan yang signifikan kecuali di hari Jumat, 20 November 2009 yang merupakan nilai tertinggi kurs tukar PayPal yang mencapai IDR 9.331,61 per $1USD.

Hanya Manusia Biasa
Kamis, 19 November 2009
Posted by apurie in renungan
Belum lama menghilang berita tentang kematian kiper tim nasional Jerman, RobertEnke (32) karena tertabrak kereta api yang kemudian memunculkan kesimpulan bahwa Enke melakukan bunuh diri. Enke adalah kiper nomor satu timnas Jerman menggantikan Jens Lehmann yang pensiun pasca Piala Eropa 2008 lalu. Enke telah membela Hannover sejak 2004 silam. Sebelum membela Hannover, dia pernah membela Tenerife, Fenerbache, Barcelona, Benfica, Borussia Moenchengladbach, dan Carl Zeiss Jena. Selain itu, Enke juga kiper berprestasi. Dia menjadi kiper terbaik Bundesliga 2009. Disinyalir karena kehidupan keluarganyalah yang mendorong Enka melakukan bunuh diri.
Beberapa hari yang lalu melalui berita TV saya menyimak kasus pencurian di rumah Ustadz kondang Ust. Yusuf Mansyur. Melalui berita tersebut dikabarkan saat kejadian beliau sedang berada di luar kota bersama keluarga mengalami kerugian hingga mencapai Rp. 1 Millir terdiri dari beberapa Blackberry, uang tunai dan emas batangan. Namun, sehari setelah peristiwa tersebut, Ustadz yang terkenal dengan ajaran sedekah itu mengkonfirmasi melalui situs dakwahnya di www.wisatahati.com. Dijelaskan bahwa harta yang dicuri terdiri dari uang tunai untuk gaji guru, gaji ustadz dan gaji tukang serta untuk material pembangunan pesantren.
Setelah menyimak berita tersebut saya berkesimpulan tentang kuasa Allah, tak ada yang sempurna, manusia punya kekurangan dan kelebihannya tanpa mengesampingkan kodrat manusia. Penjaga gawang Enke cukup berprestasi di tim, namun dia manusia biasa yang punya sisi rapuh. Ustadz Yusuf Mansyur yang sering mangajarkan amalan sedekah tak luput dari ujian dan cobaan-Nya meskipun beliau dekat dengan Allah. Saya hanya bisa berbaik sangka, setiap ujian pasti karena ada kenaikan tingkat. Enke, Ust, Yusuf Mansyur dan terlebih saya yang bukan siapa-siapa adalah manusia biasa.
