Share

Los Galacticos, Galaksi Bintang, begitulah sebutan untuk klub yang berisi pemain bintang, Real Madrid. Disebut sebagai tim bintang memang karena kebiasaan pemilik klub yang gemar mengkoleksi pemain bintang dari berbagai klub terutama dari benua Biru, Eropa. Mulai dari mantan pemainnya Zinedine Zidane, David Beckham hingga ikon Liverpool Michael Owen. Nama terakhir gagal bersinar dan memilih hengkang dari Real Madrid ke ranah Inggris Newcastle sebelum berlabuh di Manchester United.

Apakah tim dengan pemain bintang akan menjamin kemenangan demi kemenangan? Belum tentu. Minggu lalu saja Real Madrid gagal di pentas Liga Champion setelah kalah 0-1 di leg pertama dan bermain imbang 1-1 di leg kedua melawan Olympic Lyon. Setelah kekalahan itu Real Madrid dicerca publik karena gagal mengangkat prestasi tim di kancah Eropa setelah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk memboyong Karim Benzema, Kaka dan Cristiano Ronaldo.

Keberadaan pemain-pemain bintanglah yang justru menjadi bumerang bagi Real Madrid. Sepakbola adalah permainan tim, ketika aksi individu lebih dominan demi mengangkat prestasi pribadi, maka tak ubahnya satu kesebelasan memiliki musuh dalam selimut. Setiap pemain berlomba untuk menonjolkan diri sendiri.

Tak sedikit pemain bintang yang bersinar di klub sebelumnya namun gagal bersinar di Real Madrid. Tak mudah memang menjadi macan di kandang macan. Akan lebih baik menjadi macan di kandang tikus daripada jadi tikus di kandang macan.